Minggu, 21 Oktober 2018

Bercermin kepada kejernihan hati orang madinah


CahayaDakwahNU.com~Kota Serang Baru
Orang-orang Yatsrib ( madinah) sebelum memeluk Islam sudah dikaruniai oleh Alloh hati yang baik sehingga begitu mudah menerima kebenaran ajaran Islam. Itu sebabnya Islam menyebar begitu cepat di Madinah dan hanya dalam waktu  sekitar dua tahun saja penduduk Madinah hampir semuanya memeluk agama Islam lewat perantara salah seorang duta Islam yang di kirimkan oleh Rasululloh ke Madinah guna mendakwahkan agama Islam, duta tersebut bernama Mush'ab bin Umair yang kemudian terkenal dengan sebutan Muqri'ul Madinah.

Salah satu kegemilangan Mush'ab bin Umair dalam mengajak penduduk Madinah masuk Islam adalah ketika mengislamkan ketua kabilah Bani Abdil Asyhal yakni Sa'ad bin Mu'adz dan Usaid bin Hudair. Kala itu ketika Mush'ab bin Umair bersama As'ad bin Zuroroh sedang mengadakan halaqoh bersama para sahabat yang sudah memeluk Islam, maka datanglah Sa'ad bin Muadz dengan tujuan mengusir Mush'ab bin Umair dan para sahabtanya. Namun dengan lemah lembut Mush'ab bin Umar berkata pada Sa'ad sebagaimana terekam dalam Kitab Sirah Nabawiyyah Rohiqul Makhtum karya Syeikh Shofiyurrohman Mubarokfuri berikut ini,

فقال مصعب لسعد بن معاذ: أو تقعد فتسمع؟ فإن رضيت أمرا قبلته، وإن كرهته عزلنا عنك ما تكره، قال: قد أنصفت،

Mush'ab berkata kepada Sa'ad bin Mu'aadz : "bagamana jika engkau duduk dulu dan mendengarkan apa yg akan aku sampaikan? Kalau engkau suka terhadap apa yang aku sampaikan maka tidak ada salahnya engkau ambil/terima, namun jika engkau tidak berkenan dengan apa yang aku sampaikan, maka akupun akan menyingkirkan apa-apa yang tidak engkau sukai". Berkata Sa'ad : " engkau cukup adil".

Akhirnya Sa'ad pun duduk dan mendengarkan penjelasan Mush'ab bin Umair tentang apa itu Islam, dan seketika itu juga hati Sa'ad terbuka dan menerima kebenaran ajaran Islam dari orang yang baru ia kenal,  Subhanalloh. Bahkan masuk Islamnya Sa'ad bin Mu'adz ini begitu luar biasa berkah dan manfaatnya karena akhirnya di ikuti oleh semua kamumnya.

Itulah sepintas gambaran orang-orang madinah dengan kejernihan hatinya sehingga begitu mudah menerima dakwah Islam hanya dalam satu kali tatap muka. Pemandangan tersebut tentu sangat kontras jika dibandingkan ummat Islam di negri kita yang terkesan ngeyel menerima kebenaran kendati segudang argumentasi sudah dihamparkan didepan matanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar