Rabu, 17 Oktober 2018

Urgensi mengkaji sirah nabawiyyah

CahayaDakwahNU.com~Kota Serang Baru
Salah satu keharusan sebagai manusia adalah mempelajari sejarah, baik yang terkait dengan pribadi seseorang, kelompok suatu masyarakat maupun bangsa dan peradaban manusia itu sendiri. Sebab zaman akan terus berputar, namun peristiwa sejarah akan terus berulang, hanya pelaku, waktu, tempat dan situasinya saja yang berbeda.

Mempelajari sejarah ini punya arti penting bagi kita, karena dengan demikian kita tidak hanya menjadi tau tentang perjalanan hidup manusia, tapi juga dapat mengambil ibroh atau pelajaran dari orang lain atau generasi terdahulu sehingga yang baik kita tiru dan yang buruk kita jauhi. Disamping itu, orang yang memiliki kesadaran sejarah akan memperoleh pengaruh yang positif dalam menyikapi kenikmatan atau keberhasilan dan kesengsaraan atau penderitaan. Orang yang memiliki kesadaran sejarah tidak akan merasa paling baik, paling benar, apalagi sebagai satu-satunya orang yang benar, karena dia tahu bahwa dahulu juga ada orang yang lebih baik atau lebih benar dari dirinya, sedangkan kalau mengalami hal-hal yang merugikan atau yang tidak menyenangkan tidak akan merasa sebagai orang yang paling menderita, karena orang-orang terdahulu pun mengalami penderitaan dan ujian yang begitu berat. Seseorang yang memiliki pengetahuan sejarah yang kuat, maka relatif lebih stabil dan kuat pemahamannya, serta tidak mudah terkontaminasi oleh derasnya opini dan pemahaman-pemahaman keagamaan yang tidak selaras dengan sirah/perjalanan orang- orang mulia dimasa lalu. Pengetahuan sejarah juga sangat penting bagi pembentukan karakter ummat dan bangsa yang saat ini sedang dilanda krisis figur.

Kurangnya pengetahuan tentang  sejarah juga sangat berbahaya bagi eksistensi sebuah bangsa, sebab sebagaimana pernah disampaikan oleh salah seorang pemikir barat, bahwa untuk menghancurkan sebuah bangsa dan menguasainya, maka hancurkan ingatan ( sejarah) generasi mudanya. Dengan demikian maka penguasaan sejarah bagi segenap anak bangsa menjadi sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi aebuah bangsa, sekaligus merengkuh kejayaan sebagaimana yang pernah diraih oleh para pendahulu kita. Imam Malik Rahimahullah pernah berkata
 لن يصلح اخر هذه الأمة الا بما صلح به اوائلها
"Tidak akan sukses generasi akhir ummat ini tanpa merujuk langkah-langkah sukses yang pernah ditempuh oleh para pendahulunya"

Begitu pentingnya  sejarah bagi kehidupan manusia, sampai-sampai ayat-ayat dalam  Al-Qur'an juga mengungkap tentang sejarah masa lalu, baik sejarah orang-orang yang mulia ( Nabi dan Rasul), maupun sejarah orang-orang yang menyimpang seperti Fir'aun, kaum Nabi Luth hingga Abu Lahab. Alloh Swt berfirman
لقد كان في قصصهم عبرة لاولي الألباب
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal".

Sayangnya kajian sejarah, ( baik sejarah tentang Nabi Saw, Para Sahabat, Tabi'in hingga para Ulama, baik dari kalangan Salaf hingga Ulama domestik dalam negri)  belum begitu populer dan mendapatkan porsi yang cukup ditengah-tengah majlis pengajian ummat Islam. Kurikulum pengajian Ummat Islam umumnya masih didominasi oleh kajian Fiqih, Tafsir dan Tauhid, dan belum menganggap perlu tentang kajian sejarah.

Dalam konteks kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw, maka setiap kita tentu saja harus mengenal beliau agar kita bisa meneladaninya, tapi upaya mengenal ini bukanlah sekedar mempelajarinya secara kronologis dari sebelum lahir hingga wafatnya, tapi juga harus dapat mengambil pelajaran dari semua aspek kehidupan Rasulullah, dari mulai ucapan, tingkah laku, hingga berbagai peristiwa yang terjadi dan berkaitan dengan beliau.  inilah hakikatnya memahami sirah Nabawiyah. Sekurang-kurangnya, ada tiga manfaat yang kita peroleh dari memahami sirah Nabi.

1. Memahami Pribadi Rasul Sebagai Teladan.
لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة
"Sungguh dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik untuk kalian semua".

Dengan memahami pribadi Rasulullah Saw dari sirah nabawiyah, akan kita rasakan betapa ada kesenjangan yang sangat jauh antara pribadi kita dengan beliau, dan karena itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendekati kepribadiannya yang agung. Keteladanan ini bisa kita dapatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam kaitan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa, bahkan kita dapati keteladan dalam a'wah dan perjuangan menegakkan kebenaran ajaran Islam itu sendiri.

2. Membantu Kearah Pemahaman Terhadap Al-Qur'an.
Mempelajari sirah nabawiyah juga akan membuat kita terbantu dalam upaya memahami kandungan Al-Qur'an dan ajaran Islam secara utuh, hal ini karena begitu banyak ayat Al-Qur'an yang turun berkaitan dengan berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Nabi Saw,  yang cara memahaminya harus merujuk kepada ucapan, perbuatan dan sikap Rasulullah Saw. Karena itu salah satu sumber pemahaman terhadap ajaran Islam adalah hadits-hadits Nabi Muhammad Saw.

3. Mendapatkan Gambaran Tentang Prinsip Hidup dan Hukum Islam.
Dari sirah nabawiyah, kita juga akan mendapatkan prinsip-prinsip hidup dan bagaimana kita harus menjalankan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah. Dalam kehidupan seorang muslim, diantara prinsip hidup yang harus lekat pada dirinya adalah taat kepada Allah, karena itu, meskipun hukum Allah yang harus dijalankan itu terasa berat, tetap saja harus ditaati, inilah diantara prinsip hidup yang kita dapati dari kepribadian Rasulullah Saw bila kita mempelajari sirah nabawiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar