Selasa, 29 Mei 2018

Banser dan pembubaran pengajian

NUKotaSerangBaru.com~Bekasi
Ada orang kaya yang memberi pengumuman kepada orang orang-miskin, bahwa akan ada pembagikan "susu sapi murni".

Setelah warga yang kurang mampu berkumpul memadati lapangan, ternyata ada beberapa orang yang tau bahwa yang nanti akan di bagikan bukan susu sapi murni , tapi susu sapi yang sudah kadaluwarsa dan mengandung virus.

Akhinya untuk menyelamatkan para warga miskin agar tidak keracunan susu sapi yang sudah kadaluwarsa dan mengandung virus tersebut, para fakir miskin di bubarkan dan di suruh pulang oleh pengurus RT setempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Banyak  penduduk yang tak paham persoalan yang sesungguhnya marah dan lantang berteriak, "orang mau dapat susu kok di larang dan di suruh pulang, dasar gak punya otak tuh RT".

Dan ada juga yang mengatakan, "iblis banget tuh pak RT, orang mau ngasih susu kok di larang, mending kalau dia sendiri mau ngasih".

Terus ada juga yang dengan marahnya mengatakan , "cuma syetan yang gak suka sama orang yang mau berbuat baik".


Saudara-saudaraku, tahukah kalian bahwa ilustrasi diatas sesungguhnya sedang menjelaskan kepada kita tentang tindakan Banser yang selama ini dalam beberapa moment tertentu berusaha menggagalkan sebuah kegiatan doktrinasi faham intoleran terhadap ummat yang awam yang dikemas dan dibungkus rapi dengan nama pengajian yang konon katanya murni karena langsung bersumber kepada al-Qur'an dan al-Hadits. Padahal sesungguhnya itu bukanlah pemahaman dan ajaran Islam yang murni karena  sarat akan kepentingan dan hawa nafsu yang justru berbahaya dikonsumsi oleh ummat sebagaimana berbahayanya mengkonsumsi susu kadaluarsa dan mengandung bakteri penyakit meskipun para pengasongnya mengklaim susu yang bawanya adalah murni.

Jadi kalau kita faham persoalan yang susungguhnya, maka mustinya kita akan membenarkan langkah dan tindakan Banser selama ini, karena yang dilakukan Banser semata-mata demi keselamatan, keamanan dan kemashlahatan ummat, bangsa dan negara ini.

Pengurus Ranting Istimewa NU Kota Serang Baru Bekasi

1 komentar: