Kamis, 07 Februari 2019

Posisi NU dalam Nasakom

CahayaDakwahNU.com~Kota Serang Baru
Belakangan ini viral video salah seorang musisi Ahmad Dani yang dalam sebuah forum menyatakan bahwa NU dimasa lalu adalah pendukung komunis dengan bersedianya NU masuk dalam kabinet NASAKOM. Benarkah tuduhan Ahmad Dani tersebut? Untuk mengetahui masalah ini dengan benar dan jernih, mari kita simak uraian dan penjelasan singkat dari mantan wakil ketua umum PBNU, KH.As'ad Sa'id Ali . 
Dalam kampanye pemilu 2019 ini ada pihak yang menganggap NU sama dengan PKI karena 1959 – 1965 NU mendukung NASAKOM. Tentu saja itu salah. Bersama Masyumi (57 kursi dan partai Islam lain), NU ( 45 kursi ) menolak PKI masuk kabinet dengan alasan pokok PKI menafsirkan sila pertama Pancasila secara sekuler. Karena terlibat dalam pemberontakan PRRI, Masyumi dibubarkan. Jadi tinggal tiga partai besar PNI ( 57 ), NU ( 45 ), dan PKI ( 39). Selebihnya partai-partai kecil.
Setelah dekrit Presiden 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan jargon NASAKOM (nasional Agama Komunis), dengan pertimbangan demi persatuan, yang ketika itu Indonesia sedang menghadapi pembebasan Irian Barat. Terjadi perdebatan di internal NU, menerima atau menolak Nasakom tersebut. Kalau menolak, konsekuensinya, Islam tidak terwakili dalam penyelenggaraan politik kebangsaan dan negara akan didominasi kaum nasionalis dan komunis. Dengan pertimbangan kaidah fiqh “mencegah kemudlaratan lebih diutamakan daripada menarik manfaat“, maka NU menerima nasakom sebagai taktik.
Namun secara strategis, NU tetap menentang PKI sehingga menolak partai itu masuk kabinet. Seperti halnya NU, TNI – AD juga patuh keputusan Presiden sebagai panglima tertinggi. Akhirnya Bung Karno hanya memasukkan anggauta PKI sebagai menteri tanpa porto folio.
Selama periode 1959 sampai 1965, pertentangan itu berlangsung baik di lapangan maupun dalam forum politik nasional. NU lah yang mempertahankan HMI ketika PKI menuntut pembubarannya. Ketika terjadi pemberontakan PKI 30 Sept 1965, NU dengan dimotori Subhan ZE adalah pihak yang menuntut pertama kali agar PKI dibubarkan dan selanjutnya bersama TNI menghadapi PKI di lapangan maupun di medan politik.
Tulisan singkat ini semoga bisa menjadi bekal utk menghadapi mereka yang berusaha mendiskreditkan NU. Dapat digarisbawahi bahwa NU tidak pernah memberontak ( Bughot) kepada NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar