Rabu, 04 Juli 2018

Cara menyikapi NU dan pengurus yang benar menurut Habib Luthfi



NUKotaSerangBaru.com~Bekasi
NU adalah organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh para Ulama  khos ( pilihan) yang dalam proses pendiriannya  pun tidak asal-asalan, tetapi melalui proses panjang yg dimulai dari shalat istikhoroh hingga pertemuan dan musyawarah dengan para Ulama se nusantara guna meminta masukan dan dukungan. Dengan demikian maka bisa kita katakan bahwa berdirinya NU merupakan Ijma' para Ulama nusantara atas ridlo dari Alloh Swt. 

Jika dilihat dari AD/ART nya, maka NU jelas  organiasi ahlussunnah wal jamaah karena dalam hal aqidah menganut aqidah Asy'ariyyah dan maturidiyyah, sedangkan dalam bidang fiqih menganut  madzhab Imam Syafi'i dan dalam bertasawuf merujuk pada Imam Ghazali dan Syaikh Junaid Al Baghdadi.

Dengan melihat proses pendirian, para pendiri hingga AD/ART maka tidak mengherankan jika tidak sedikit para Ulama yg fanatik terhadap NU, termasuk maulana Habib Luthfi bin Yahya. Namun fanatik disini bukan berarti mengklaim paling benar sendiri sembari menegasikan kebenaran dari pihak lain, fanatik disini dimaknai sebuah keyakinan yang mantap akan kebenaran ajaran NU ila yaumil qiyamah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siapapun yang memimpin NU maka tidak akan  merubah pendirian dan kecintaan kita terhadap NU. Dengan demikian maka antara memandang dan menyikapi antara  NU dan pengurus maupun Nahdliyyin haruslah berbeda. Itu sebabnya Maulana Habib Luthfi bin Yahya pernah mengatakan bahwa :  " Jika Anda tidak cocok dengan salah satu pengurus NU atau tokoh NU, jangan Anda rusak , jangan Anda hancukan bangunannya, tapi perkokoh NU-nya, jangan melihat individu-individunya ..." 

Hal itu beliau sampaikan  pada salah seoranng pengurus NU yang sowan  ke kediaman beliau dan menanyakan bagaimana cara menyikapi antara NU dan pengurus . 

Dari pernyataan Habib Luthfi diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa siapapun yang menjadi pemimpin/pengurus NU, maka kita harus tetap mencintai dan mendukung NU karena kebenaran ajaran NU insya Alloh bisa dipertanggung jawabkan. Adapaun jika kita melihat ada pengurus NU yang menurut kacamata kita tidak sesuai dengan ajaran Islam ala NU, maka tidak usah kita ikuti atau abaikan saja tanpa harus membenci dan apalagi memakinya.  Karena terkadang sesuatu yang menurut kita salah disebabkan karena minimnya pengetahuan kita, atau bisa jadi karena salahnya informasi yang sampai kepada kita. Ketidak cocokan kita pada pengurus NU juga jangan sampai membuat kita meninggalkan dan apalagi membenci NU, sebab itu menunjukan bahwa kita tidak bisa membedakan antara NU dan Nahdliyyin. Menyikapi NU dan Nahdliyyin yang tepat adalah sama persis dengan kita menyikapi antara Islam dan Muslimin. Kebenaran Islam bersifat pasti dan absolut, sementara prilaku ummat Islam belum tentu sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Meninggalkan  ajaran Islam hanya gara-gara ada Ulama yang prilakunya kurang sesuai dengan ajaran Islam adalah sebuah tindakan bodoh. 

Walhasil, jadilah NU yang militan dan tidak mudah terombang ambing oleh berbagai isu dan opini yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah barisan dan kekuatan NU.

1 komentar: